Panduan Budidaya Udang Vaname dengan Cara Tradisional Untuk Ekspor

Panduan Budidaya Udang Vaname dengan Cara Tradisional Untuk Ekspor

Udang Vaname merupakan salah satu komoditi budidaya perikanan yang memiliki harga cukup tinggi dipasaran. Banyaknya peminat atas kuliner seafood mengakibatkan permintaan terhadapa udang jenis ini juga kian melejit. Oleh karenanya banyak petani tambak yang mulai melakukan budidaya udang Vaname ini karena menawarkan keuntungan yang manis.

Alasan Memilih Budidaya Udang Jenis Udang Vaname

Udang Vaname dinilai memiliki keunggulan dari udang jenis lain. Udang ini lebih tahan terhadap serangan penyakit, pertumbuhan cepat, dan tahan terhadap gangguan lingkungan. Sehingga tak heran jika banyak petani tambak memilih untuk budidaya udang vaname.

Meningkatnya permintaan udang dengan nama latin Litopenaeous Vannamei tidak datang dari pasar dalam negeri saja, namun juga datang dari pasar mancanegara. Sehingga udang Vaname menjadi komoditas unggulan ekspor Indonesia.

Nilai ekspor udang setiap tahunnya mengalami peningkatan. Udang hasil budidaya petani tambak sudah merambah ke berbagai penjuru dunia. Pasar internasional yang mendominasi adalah Amerika Serikat, Jepang, China, dan masih banyak negara lainnya.

Panduan Singkat Budidaya Udang Vaname Untuk Ekspor

Tingginya nilai ekspor udang vaname tidak hanya menguntungkan pemerintah. Bagi masyarakat, potensi untuk meraup keuntungan dengan budidaya udang vaname juga masih tinggi.

Dalam melakukan budidaya udang Vaname dapat menggunakan air tawar. Sehingga peluang ini terbuka bagi siapapun.

Bagi Anda yang masih merupakan seorang pemula dalam dunia budidaya udang vaname, panduan budidaya udang Vaname dengan cara tradisional berikut ini bisa Anda ikuti.

Persiapan Tambak

Keringkan tambak hingga dasar untuk menghilangkan lumut dan lumpur. Ukur pH dasar tambak, jika pH dasar kurang dari 6, maka taburkan kapur pertanian sebanyak 840 kilogram per Ha. Jika dasar kolam tidak bisa kering, pakailah pupuk dasar nitrat sekitar 15 gram per meter persegi untuk daerah yang berair dan juga mengandung bahan organik.

Penaburan Pupuk Organik

Sebelum diisi air, taburi tambak dengan pupuk organik yang disebarkan secara merata pada dasar tambak. Pupuk organik ini bisa berupa tepung gandum, kulit padi, jagung, dedak, tepung kedelai, biji kapas ataupun pupuk kompos. Pupuk organik tadi sebaiknya ditebar secara merata pada permukaan dasar tambak untuk memudahkan udang vanamei dan juga plankton dalam mendapatkan pupuk organik seperti selulosa atau komponen yang tidak tercerna pada dasar tambak.

Pengisian Air

Isi tambak dengan air hingga kedalaman ideal yaitu antara 1 hingga 1,5-meter agar udang vanamei leluasa dalam bergerak sehingga tidak membatasi pertumbuhan udang.

Kepadatan Algae

Dalam budidaya udang vanamei dengan cara tradisional, salah satu hal yang harus diperhatikan ialah ketersediaan algae plankton di dalam tambak. Algae ini harus dapat mencukupi kebutuhan pakan alami udang sekaligus dapat mempertahankan kondisi kimiawi air guna mendukung perkembangan udang.

Kepadatan algae bisa diukur dengan cara mencelupkan seci dish ke dalam air tambak, kemudian melihat skala senti pada tongkat. Kepadatan algae pada tambak wajib diperbaiki jika sechi dish berada diatas 45 cm ataupun dibawah 35 cm. Jika melebihi 45 cm, maka harus ditambah dengan pupuk dan jika berada dibawah 35 cm maka jangan tambahkan pupuk.

Perawatan Kesehatan Lingkungan

Menjaga kesehatan lingkungan air tambak dan mempertahankan kestabilan air merupakan cara paling efektif untuk menghindari penyakit. Selain itu, pemeliharaan lingkungan tambak yang baik juga akan menurunkan risiko terhadap infeksi virus dan bakteri pada tambak udang.

Mempersiapkan Udang Vaname Berkualitas Untuk Ekspor

Untuk memenuhi permintaan pasar ekspor, hanya udang Vaname dengan kualitas bagus. Adapun ciri udang Vaname dengan kualitas baik. Bentuk badan yakni terbagi menjadi tiga bagian antara lain : bagian kepala dan dada (cephalothorax), badan (abdomen) serta ekor.

Sedangkan bagian-bagian badannya meliputi rostrum, sepasang mata, sepasang antenna, serta antennule bagian dalam dan luar. Memiliki juga tiga buah maxiliped, lima pasang kaki jalan (periopoda), lima pasang kaki renang (pleopoda), sepasang telson dan uropoda.

Udang vannamei memiliki rostrum menyerupai lengan di bagian ujung chepalothorax di atas mata dan antennule. Rostrum ini memiliki gigi sebelah atas berjumlah 2 – 4 buah dam gigi bagian bawah berjumlah 5 – 8 buah yang panjang melebihi tangkai antennule karapasnya.

Cara Ekspor Udang Vaname

Tantangan untuk melakukan ekspor udang Vaname masih tinggi. Minimnya pengetahuan masyarakat mengenai cara ekspor udang Vaname dan prosedur serta syarat menjadi eksportir juga masih menjadi kendala. Setidaknya untuk bisa melakukan ekspor, Anda harus memiliki badan usaha. Jika sudah memiliki badan usaha dan ingin menjadi eksportir, maka setidaknya melelngkapi persyaratan seperti berikut :

  • Memiliki badan usaha, dapat berupa PT, CV, UD maupun koperasi
  • Mendaftarkan diri menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP) dan memiliki NPWP
  • Mendaftarkan Izin usaha atau surat izin industri, dan juga Nomor induk kepabeanan

Jika Anda masih bingung, Anda bisa belajar ekspor bersama IRAMURA.ID. Anda akan diajarkan cara ekspor udang hingga berhasil menembus pasar dunia. Dengan mengikuti pelatihan ekspor, Anda akan dibimbing dan didampingi dari awal seperti pembuatan badan usaha dan syarat-syarat yang diperlukan agar bisa melakukan ekspor udang.

Anda tak perlu khawatir, bersama IRAMURA.ID, Anda akan diajarkan mencari buyer dari negara-negara potensial yang memiliki permintaan akan udang Vaname.

IRAMURA.ID akan membimbing sampai Anda benar-benar melakukan ekspor perdana komoditas udang Vaname. Saat nya bagi Anda menjadi eksportir udang Vaname!

Komoditas Udang, Sang Primadona Unggulan Ekspor Indonesia

Komoditas Udang, Sang Primadona Unggulan Ekspor Indonesia

Indonesia adalah negara yang kaya akan hasil alamnya. Sehingga tak heran jika Indonesia memiliki komoditas ekspor unggulan. Beragam hasil kekayaan alam Indonesia diperdagangkan hingga ke segala penjuru dunia untuk memenuhi kebutuhan manusia. Salah satunya adalah hasil industri perikanan adalah udang. Dimana saat ini udang menjadi primadona komoditas unggulan utama yang paling berperan membantu perekonomian negara.

Sebagai negara yang memiliki sumber daya alam yang kaya, Indonesia memiliki nilai ekspor udang yang tinggi dan terus meningkat setiap tahunnya. Terlebih dengan kondisi geografis yang secara garis besar wilayah Indonesia adalah laut, maka tak heran Indonesia terkenal sebagai negara maritim.

Dan sebagai negara maritim, Indonesia mencatatkan diri sebagai negara pengekspor hasil perikanan terbesar di dunia. Salah satu hasil kekayaan alam dari sektor perikanan adalah udang.

Akan tetapi, tidak semua jenis udang bisa di ekspor ke mancanegara. Setidaknya ada 3 (tiga) jenis udang yang menjadi unggulan pasar ekspor Indonesia untuk memenuhi permintaan negara lain.

Mengenal Jenis Udang Unggulan Untuk Ekspor

Berikut 3 (tiga) jenis udang unggulan yang menjadi komoditas utama ekspor Indonesia:

1. Udang Vannamei

Pembudidayan udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) sedang berkembang pesat di Indonesia akhir-akhir ini. Udang Vannamei memiliki berbagai keunggulan dibandingkan udang lain, semisal lebih tahan serangan penyakit, pertumbuhan lebih cepat, masa pemeliharaan lebih singkat, tergolong tinggi daya tahan hidup selama pemeliharaan, pemberian pakan yang relatif lebih mudah.

Udang vannamei bisa dikembangkan dengan teknik pola tambak udang tradisional, semi-intensif, maupun supra intensif.

Dengan nilai ekspor jenis perikanan lebih dari 85% dari keseluruhan ekspor udang. Nilai ekspor udang vaname Indonesia sendiri merupakan urutan ke-3, pertama Thailand kemudian India. Budidaya udang vaname relatif lebih mudah jika bandingkan dengan udang jenis lain.

Tingginya nilai ekspor udang vaname tidak hanya menguntungkan pemerintah. Bagi masyarakat, potensi untuk meraup keuntungan dengan budidaya udang vaname juga masih tinggi.

Dalam melakukan budidaya udang vaname dapat menggunakan air tawar.

Udang Vannamei sangat diminati oleh pasar Amerika Serikat. Selain itu permintaan udang jenis ini semakin meningkat datang dari negara China dan Jepang.

2. Udang Windu

Udang Windu merupakan udang asli Indonesia. Udang dengan nama latin Penaeus Monodon dikenal juga sebagai Tiger Shrimp. Udang windu digemari sebagai bahan makanan karena badannya yang tergolong besar dan rasanya manis gurih. Pasar ekspor udang windu dari Indonesia ke Jepang dan kawasan Eropa.

Udang Windu umumnya dikembangkan dengan teknik pola tambak tradisional. Namun, udang Windu lebih sulit dalam proses pemeliharaan. Hingga saat ini udang Windu masih memiliki kerentanan yang tinggi dibandingkan dengan udang Vannamei. Udang Windu masih mudah terserang penyakit atau virus yang bisa menimbulkan kematian.

3. Udang Galah

Udang galah dikenal juga sebagai Fresh Water shrimp. Udang galah disukai oleh pasar Asia karena memiliki kandungan asam lemak jenuh tidak terlalu tinggi dampak dari hidup di air tawar. Udang galah (Macrobrachium Rosenbergii) memiliki ukuran paling besar dibandingkan jenis udang air tawar lainnya.

Mempersiapkan Komoditas Udang Untuk Ekspor

Seiring meningkatnya permintaan kebutuhan udang dari beberapa negara seperti Amerika Serikat, China, dan Jepang, tentu ini menjadi kesempatan Anda yang sedang mencari peluang bisnis ekspor.

Berdasarkan data National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Fisheries, pada bulan April 2021, nilai impor udang AS mencapai 514,2 juta dolar AS (setara dengan 7,4 triliun rupiah) dengan atau meningkat sebesar 17%, dibanding April 2020 lalu. Kemudian dari sisi volume, impor udang AS pada April 2021 sebesar 61,1 ribu ton atau meningkat sebesar 18,2% dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya.

Mengacu pada data tersebut terlihat adanya tren positif pertumbuhan permintaan udang di pasar AS, yang tentu menjadi peluang bagi Indonesia sebagai salah satu produsen utama udang dunia untuk mengisi pasar tersebut.

Dari tiga jenis udang yang paling mudah dalam hal pengembangan adalah jenis udang vaname. Dengan resiko kecil karena udang jenis ini dinilai lebih tahan serangan penyakit dan tingkat pertumbuhan yang cepat dibanding udang jenis lainnya.

Jika Anda tidak memiliki keahlian atau pengetahuan dalam hal pengembangan budidaya udang Vaname, Anda bisa menggandeng petani udang Vaname yang sudah berkembang. Tentunya memiliki kapasitas produksi yang sanggup memenuhi permintaan pasar.

Disisi lain Anda juga harus mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan untuk mendukung kegiatan ekspor udang Vaname.

Akan tetapi, tantangan untuk melakukan ekspor udang vaname masih tinggi. Minimnya pengetahuan masyarakat mengenai prosedur dan syarat menjadi eksportir juga masih banyak, salah satunya mungkin Anda yang baru memiliki rencana.

Tak perlu khawatir, bantuan serta penyuluhan dari pemerintah tentunya sangat penting untuk memenuhi permintaan negara tujuan ekspor udang Vaname. Anda bisa mengikuti penyuluhan atau pelatihan yang diadakan oleh pemerintah.

Atau jika Anda memang ingin fokus menjadi ekportir udang, Anda bisa mengikuti seminar atau pelatihan ekspor seperti yang diselenggarakan oleh IRAMURA.ID

Dalam pelatihannya, IRAMURA.ID akan membimbing Anda hingga sukses menjadi ekportir udang. IRAMURA.ID membekali Anda dengan pengetahuan tentang apa saja yang diperlukan untuk bisa ekspor udang ke mancanegara. Termasuk membekali Anda cara ekspor udang dengan metode pemasaran yang tepat dan cepat. Jika produk Anda sudah siap, maka Anda pun siap melakukan ekspor udang Vaname!

Melirik Potensi Ekspor Komoditas Biji Kopi Indonesia di Pasar Dunia

Melirik Potensi Ekspor Komoditas Biji Kopi Indonesia di Pasar Dunia

Dengan kekayaan alam dan iklim tropis, menjadikan Indonesia memiliki beragam komoditas ekspor unggulan, salah satunya adalah kopi. Dengan tanahnya yang subur, Indonesia memiliki perkebunan kopi yang tersebar di beberapa provinsi.

Indonesia memiliki beragam jenis asal kopi dari berbagai penjuru Indonesia seperti kopi Gayo, kopi Toraja, kopi Flores, kopi Lampung, dan lain-lain. Tapi apakah Anda tahu bahwa Indonesia merupakan salah satu negara terbesar produsen biji kopi di dunia?

Dengan berlimpahnya produk biji kopi, Indonesia memang memiliki potensi ekspor biji kopi dibanding negara lain.

Indonesia menjadi salah satu negara eksportir kopi terbesar di dunia, dimana kegiatan ekspor kopi ini untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia. Hal ini tentu menguntungkan karena akan meningkatkan devisa negara seiring dengan banyaknya kegiatan ekspor kopi.

Mengapa Kopi?

Kopi menjadi produk yang populer di dunia. Disamping itu, kopi menjadi komoditas terbesar kedua. Adapun dua jenis kopi yang paling diminati pasar global adalah kopi Robusta dan Arabika.

Jika kita lihat dari tingkat konsumsinya, sekitar 70% penduduk dunia ini adalah konsumen kopi Arabika, dimana memiliki cita rasa mild dan aromatik. Sedangkan sisanya, 30% penduduk dunia ini adalah konsumen kopi Robusta, dimana memiliki rasa lebih pahit dan kadar kafein 50% lebih tinggi daripada kopi Arabika.

Indonesia memiliki potensi besar melakukan kegiatan ekspor kopi, karena memiliki keunggulan sebagai negara penghasil biji kopi terbaik di dunia, terutama jenis kopi Robusta dan Arabika.

Daerah Penghasil Biji Kopi Terbaik di Indonesia

Indonesia adalah salah satu negara yang menghasilkan kopi paling besar di dunia. Iklim di sini membuat banyak daerah cocok untuk digunakan sebagai lahan perkebunan kopi. Masing-masing daerah menyuguhkan kopi dengan aroma dan cita rasa yang berbeda-beda.

Selain iklim, jenis tanah pada setiap daerah pun dapat mempengaruhi cita rasa. Berikut 5 daerah penghasil biji kopi terbaik di Indonesia:

Sumatera Selatan

Sumatera Selatan menjadi penyumbang terbesar produksi kopi di Indonesia dengan luas lahan 263.339 Ha. Uniknya, semua hasil produksi di provinsi tersebut bersumber dari perkebunan rakyat. Sekitar 70% dari kopi yang dihasilkan merupakan jenis kopi robusta.

Lampung

Lampung terletak di ujung selatan dari Pulau Sumatera dan merupakan produsen kopi terbesar kedua di Indonesia. Berdasarkan data dari BPS tahun 2017, area perkebunan yang tersedia seluas 161.416 ha ini mampu menyumbang 17,44% kopi Indonesia origin.

Anda bisa melirik kopi robusta asal Lampung yang kualitasnya terjamin sangat bagus di daerah Liwa, kabupaten Lampung Barat.

Aceh Tengah

Setiap orang pasti tahu dengan kopi Aceh. Pasalnya kopi yang satu ini merupakan primadona karena mampu memanjakan kenikmatan di lidah konsumennya. Persentase jumlah kopi dari daerah ini sebesar 10,27% dengan luas area 123.696 ha.

Wilayah Aceh Tengah merupakan dataran tinggi Gayo, sehingga cocok sebagai tempat tumbuhnya Arabika dengan kualitas unggul. Beberapa daerah yang menghasilkan antara lain Kabupaten Aceh Tengah, Takengon, Gayo Luwes, dan Kabupaten Benner.

Sumatera Utara

Meskipun Sumatera Utara berada di urutan keempat sebagai daerah terbesar yang memproduksi kopi, namun tingkat produksinya sudah cukup tinggi dengan luas perkebunan 85.459 ha.

Jawa Timur

Sekitar 9,7% kopi Indonesia berasal dari Jawa Timur, angka ini menjadikannya berada di peringkat kelima terbesar. Area perkebunan yang tersedia luasnya 104.882 ha.

Syarat dan Ketentuan Ekspor Kopi

Kopi merupakan salah satu komoditas ekspor yang diatur tata niaga ekspornya, yang termasuk dalam Buku Tarif Kepabeanan Indonesia HS Nomor 09.01 dan 21.01.

Ketentuan tentang ekpor kopi diatur beberapa kali dengan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia, yaitu peraturan Nomor 26/M-DAG/PER/12/2005, diganti dengan Nomor 27/M-DAG/PER/7/2008 dan terakhir Nomor 41/M-DAG/PER/9/2009 Tentang Ketentuan Ekspor Kopi yang terakhir kali mengalami perubahan dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 10/M-DAG/PER/5/2011.

Syarat Ekspor Kopi

  1. Ekspor kopi hanya dapat dilakukan oleh perusahaan yang telah diakui sebagai Eksportir Terdaftar Kopi (ETK) dan Eksportir Kopi Sementara (EKS) oleh Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementrian Perdagangan.
  2. Dalam setiap ekspor kopi juga harus dilengkapi dengan Surat Persetujuan Ekspor Kopi (SPEK). SPEK adalah surat persetujuan pelaksanaan ekspor kopi ke seluruh negara tujuan yang dikeluarkan oleh Dinas yang bertanggungjawab di bidang perdagangan di Propinsi/Kabupaten/Kota. SPEK juga dapat digunakan untuk pengapalan dari pelabuhan ekspor di seluruh Indonesia.
  3. Disamping itu, kopi yang diekspor wajib sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan Menteri Perdagangan dan harus disertai dengan Surat Keterangan Asal (certificate of origin) SKA Form ICO, yaitu surat keterangan yang digunakan sebagai dokumen penyerta barang (kopi) yang diekspor dari seluruh Indonesia, yang membuktikan bahwa barang (kopi) tersebut berasal, dihasilkan dan/atau diolah di Indonesia.

Negara Tujuan Ekspor Kopi Indonesia

Sebagai negara beriklim tropis, tanaman kopi memang tumbuh di sebagian besar wilayah Indonesia. Kopi merupakan salah satu komoditi hasil perkebunan yang mempunyai peran cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia. Kopi juga salah satu komoditas ekspor Indonesia yang cukup penting sebagai penghasil devisa negara selain minyak dan gas.

Ekspor Kopi alam Indonesia menjangkau lima benua yaitu Asia, Afrika, Australia, Amerika, dan Eropa dengan pangsa utama di Eropa. Pada tahun 2019, lima besar negara pengimpor Kopi alam Indonesia adalah United States, Malaysia, Italy, Egypt, dan Japan. Volume ekspor ke United States mencapai 58,67 ribu ton atau 16,34 persen dari total volume ekspor kopi Indonesia dengan nilai US$ 253,87 juta.

Amerika Serikat dan Jerman adalah dua negara importir kopi terbesar yang juga memiliki potensi pasar ekspor yang paling besar bagi kopi Indonesia. Namun, Jerman memiliki potensi ekspor lebih besar daripada Amerika Serikat. Ini disebabkan karena nilai impor per kapita yang lebih tinggi serta masih terdapat 71.6% potensi ekspor yang belum terealisasikan senilai 201 juta USD (setara dengan 2.9 triliun Rupiah).

Sekarang mengapa Jerman memiliki pasar ekspor kopi yang besar sekali? Pertama-tama, jika kita lihat bahwa Eropa merupakan pasar kopi yang begitu besar, karena berkontribusi terhadap 30% konsumsi kopi di dunia. Padahal negara-negara Eropa bukanlah produsen biji kopi karena sulit bagi kopi untuk ditanam disana. Kondisi ini mengakibatkan mereka secara kuat bergantung pada impor kopi. Lalu, Jerman sendiri sudah berkontribusi terhadap 20% konsumsi kopi di Eropa. Konsumsi kopi per kapita di Jerman mampu mencapai 6,5 kg biji kopi tiap tahunnya. Bandingkan dengan rata-rata konsumsi kopi per kapita di Eropa yang hanya 5,4 kg biji kopi tiap tahunnya.

Potensi Ekspor Komoditas Biji Kopi Indonesia Masih Sangat Tinggi

Berdasarkan ulasan sebelumnya, maka terlihat bahwa potensi untuk melakukan kegiatan ekspor biji kopi nusantara sangat menjanjikan. Meningkatnya kebutuhan pasar dunia akan biji kopi arabika dan robusta terbaik, maka ini bisa menjadi peluang bagi Anda yang sedang berencana terjun ke bisnis ekspor.

Perlu persiapan yang matang untuk bisa terjun ke dunia bisnis ekspor, mengingat ada syarat dan ketentuan terkait ekspor kopi Indonesia. Jika Anda sedang berencana atau sedang mengembangkan bisnis ekspor kopi, tak perlu khawatir. Anda bisa mengikuti seminar pelatihan ekspor yang diselenggarakan oleh IRAMURA.ID.

Anda akan dimentoring selama 30 hari menjadi eksportir menembus pasar dunia dengan metode pemasaran yang cepat, tepat, dan lengkap.

Meningkatnya Ekspor Minyak Kelapa Sawit Sebagai Salah Satu Komoditas Unggulan Indonesia

Meningkatnya Ekspor Minyak Kelapa Sawit Sebagai Salah Satu Komoditas Unggulan Indonesia

Industri perkebunan dan pengolahan sawit adalah industri kunci bagi perekonomian Indonesia. Kegiatan ekspor minyak kelapa sawit adalah penghasil devisa yang penting dan industri ini memberikan kesempatan kerja bagi jutaan orang Indonesia.

Dengan kekayaan alam dan iklim tropis, menjadikan Indonesia memiliki beragam komoditas unggulan, salah satunya adalah kelapa sawit. Dengan tanahnya yang subur, Indonesia memiliki perkebunan kelapa sawit yang tersebar di beberapa provinsi.

Indonesia menjadi negara eksportir minyak kelapa sawit terbesar di dunia pada tahun 2020. Dimana total ekspor minyak kelapa sawit Indonesia tercatat mencapai 37,3 juta ton untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia.

Tentu ini hal yang membanggakan, karena Indonesia menduduki peringkat pertama penghasil minyak sawit terbesar di dunia, berhasil menggeser posisi negara Malaysia ke peringkat kedua. Disamping itu, dengan meningkatnya ekspor minyak kelapa sawit pastinya menambah devisa negara dan membantu perekonomian negara, salah satunya dengan menciptakan lapangan pekerjaan.

Pencapaian terbesar tersebut tidak lepas dari potensi lahan yang sawit yang demikian besar di Tanah Air. Pada 2020 saja luas lahan kelapa sawit di Indonesia mencapai 16,38 juta hektare area (Ha) dengan 26 provinsi penghasil. Adapun produksinya di tahun 2019 Jan 2020 lebih kurang 47,40 juta ton.

Sawit sendiri merupakan industri padat karya menerap tenaga kerja langsung sebanyak 4,2 juta orang, dan tidak langsung 12 juta orang (hulu-hilir)

Manfaat Minyak Kelapa Sawit

Sebagai salah satu jenis perkebunan yang maju dan banyak dibudidayakan di Indonesia, tentunya kelapa sawit memiliki banyak sekali manfaat. Apa saja manfaat dari kelapa sawit? berikut ini adalah beberapa manfaat praktis kelapa sawit dihimpun dari beragai sumber antara lain :

1. Sebagai Bahan Baku Minyak Goreng

Manfaat minyak kellapa sawit yang pertama adalah sebagai bahan baku pembuatan minyak goreng. Tidak dapat dipungkiri memang, minyak goreng merupakan salah satu sari sembilan bahan pokok yang paling banyak digunakan oleh berbagai kalangan, baik itu kalangan rumah tangga, restoran, dan juga berbagai industri makanan.

2. Sebagai Campuran Bahan Bakar Biodiesel

Bahan bakar utama dari diesel dapat diperoleh dengan menggunakan campuran dari minyak kelapa sawit, yang dinilai lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar diesel fosil.

3. Sebagai Bahan Pembuatan Kosmetik

Berbagai macam produk kosmetik atau kecantikan seperti krim dan juga lotion yang biasa kita gunakan pada kulit juga terbuat dari bahan baku utama minyak kelapa sawit, yang diformulasikan dengan menggunakan berbagai macam bahan berupa serum dan juga vitamin – vitamin yang baik untuk kesehatan kulit kita.

Daerah Penghasil Minyak Sawit di Indonesia

Sebagai negara beriklim tropis, tanaman kelapa sawit memang tumbuh di sebagian besar wilayah Indonesia. Bahkan, pada 2018, Indonesia bahkan berhasil menggeser posisi Malaysia sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia.

Minyak kelapa sawit yang menjadi komoditas unggulan Indonesia makin meningkat karena tengah diminati pasar dunia. Berdasarkan data yang dilansir dari Pusat Data dan Informasi Kementerian Pertanian (Kementan), ada beberapa daerah yang menjadi andalan sebagai penghasil minyak kelapa sawit dengan kualitas terbaik.

Provinsi Riau merupakan penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia dengan luas mencapai 2.853,80 ha. Dan disusul masing-masing Provinsi Kalimantan Barat dengan luas mencapai 2.039,20 ha, Kalimantan Tengah dengan luas mencapai 2.018,70 ha, Kalimantan Timur dengan luas mencapai 1.313,60 ha, Sumatera Utara dengan luas mencapai 1.325,10 ha dan Sumatera Selatan dengan luas mencapai 1.198,00 ha. Saat ini komoditas Kelapa Sawit juga menjadi salah satu andalan pemerintah dalam meraup devisa.

Negara Tujuan Ekspor Minyak Sawit

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, volume ekspor minyak sawit (crude palm oil/CPO) mencapai 8,58 juta ton dengan nilai US$ 8,34 miliar pada Januari-April 2021.

Dilihat berdasarkan negaranya, CPO paling banyak diekspor ke India, yakni 1,56 juta ton. Pakistan menempati posisi kedua dengan ekspor CPO hingga 690,6 ribu ton. Kemudian, ekspor CPO ke Tiongkok tercatat mencapai 677,1 ribu ton. Ekspor CPO ke Spanyol dan Bangladesh masing-masing sebanyak 481,3 ribu ton dan 428,2 ribu ton.

Sementara untuk Tiongkok, volume ekspor CPO sepanjang empat bulan pertama tahun 2021 ini meningkat hingga 124,82%. Nilai ekspornya juga naik 230,67% dibandingkan Januar-April 2020.

Meningkatnya Ekspor Minyak Kelapa Sawit di Tahun 2021

Ekspor minyak sawit Indonesia pada bulan Januari 2021 mencapai 2,86 juta ton, jumlah ini lebih tinggi dibandingkan bulan Januari 2020 yang sebesar 2,39 juta ton. Namun ekspor Januari 2021 lebih rendah 7,7% jika dibanding dengan Desember 2020 yang sebesar 3,5 juta ton.

Industri kelapa sawit masih menunjukkan kinerja yang positif hingga Maret 2021. Meski masih di tengah pandemi Covid-19, ekspor sawit Indonesia mampu meningkat tajam.

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menyatakan industri sawit Indonesia tidak terdampak covid-19. Ini menyebabkan jumlah ekspor minyak sawit melonjak tajam 62,7 persen secara bulanan (mtm) dari 1,99 juta ton menjadi 3,24 juta ton di Maret 2021.

Sejalan dengan pertumbuhan ekspor, harga rata-rata minyak sawit pada sebesar US$1.116/ton di CIF Rotterdam, naik 19 persen atau US$21 dibandingkan Februari. Kombinasi kenaikan harga dan volume ekspor mendongkrak nilai ekspor sawit hingga 80 persen dari US$2,08 miliar menjadi sekitar US$3,74 miliar pada Maret 2021.

Kenali 10 Komoditas Ekspor Unggulan dari Indonesia

Kenali 10 Komoditas Ekspor Unggulan dari Indonesia

Ekspor merupakan salah satu sumber penghasilan bagi devisa negara. Indonesia adalah negara yang kaya akan hasil alamnya. Sehingga tak heran jika Indonesia memiliki komoditas ekspor unggulan. Hasil kekayaan alam Indonesia diperdagangkan hingga ke segala penjuru dunia guna memenuhi kebutuhan manusia.

Sebagai negara yang memiliki sumber daya alam yang kaya, Indonesia memiliki nilai ekspor yang tinggi dan terus meningkat setiap tahunnya. Kegiatan ekspor sangat penting bagi Indonesia sebagai pemasukan negara. Proses transportasi komoditas ini adalah faktor penentu perekonomian di Indonesia.

Pada kesempatan kali ini, akan kita bahas apa saja yang menjadi komoditas unggulan Indonesia yang memberikan kontribusi bagi pasar internasional.

Tapi, sebelum kita melangkah, ada baiknya kita mengenal terlebih dulu apa itu komoditas.

Definisi Komoditas

Komoditas adalah sebuah produk atau barang yang bisa diperdagangkan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Sedangkan menurut KBBI, komoditas berarti sebagai produk dagangan utama atau benda niaga. Biasanya berupa produk mentah yang bisa digolongkan berdasarkan mutu, sesuai standar perdagangan internasional.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan jika pengertian komoditas adalah produk perdagangan utama atau juga benda niaga lain yang bisa diperjualbelikan sebagai barang ekspor atau impor.

Manfaat Ekspor Bagi Indonesia

Kegiatan ekspor tentunya berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi suatu negara. Kegiatan ekspor suatu negara sangat erat hubungannya dengan tingkat pertumbuhan ekonomi di negara tersebut.

Semakin tinggi aktivitas ekspor suatu negara maka iklim investasi dan pertumbuhan ekonominya juga semakin baik. Berikut ini adalah tujuan dan manfaat yang didapatkan dari kegiatan ekspor barang dari dalam ke luar negeri:

Kegiatan Ekspor Dapat Menumbuhkan Industri Dalam Negeri

Ekspor merupakan suatu bentuk kegiatan perdagangan internasional yang bertujuan untuk memberikan rangsangan terhadap permintaan dalam negeri sehingga menyebabkan tumbuhnya industri-industri dalam negeri.

Permintaan pasar internasional yang meningkat akan suatu produk dapat berdampak pada perkembangan industri dalam negeri.

Kegiatan Ekspor Dapat Mengendalikan Harga Produk

Dengan melakukan kegiatan ekspor, negara bertujuan untuk memanfaatkan kelebihan kapasitas dari suatu produk. Tujuannya adalah untuk mengendalikan harga produk ekspor yang ada di dalam negeri. Ketika suatu produk melimpah produksinya maka harga produk tersebut di dalam negeri akan memiliki harga yang rendah karena sangat mudah didapatkan.

Oleh karena itu, untuk mengendalikan harga produ dalam negeri supaya tetap stabil, negara melakukan ekspor ke negara lainnya yang membutuhkan produk tersebut.

Kegiatan Ekspor Dapat Menambah Devisa Negara

Kegiatan ekspor tentunya berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi suatu negara. Manfaat dari kegiatan ekspor adalah membuka pasar baru di luar negeri sebagai perluasan pasar domestik, menumbuhkan investasi, dan menambah devisa suatu negara.

Pemasukan devisa negara tersebut karena transaksi yang dilakukan menggunakan mata uang dolar US, sehingga devisa negara dapat bertambah dan perekonomian dapat stabil. Terlebih lagi, Indonesia tergabung dalam organisasi Internasional, sehingga pasar perdagangan terbuka lebih luas dan negara mendapatkan pemasukan yang lebih banyak.

Kegiatan Ekspor Dapat Mengenalkan Produk Dalam Negeri ke Pasar Internasional

Tidak hanya untuk meningkatkan pendapatan negara, ekspor juga dapat digunakan sebagai media promosi produk dalam negeri. Produk-produk yang diekspor dapat menjadi media untuk memperkenalkan produk-produk yang diproduksi di dalam negeri ke berbagai belahan dunia.

Kegiatan Ekspor Dapat Menciptakan Lapangan Kerja

Semakin tinggi kegiatan ekspor membuat kapasitas produksi meningkat untuk memenuhi kebutuhan internasional, sehingga berdampak ke setiap perusahaan untuk membutuhkan tenaga kerja untuk menambah kapasitas produksi. Hal inilah yang membuat lapangan pekerjaan terbuka luas dan mengurangi angka pengangguran.

10 Komoditas Ekspor Ungggulan yang Perlu Anda Ketahui

Dengan ragam kekayaan alam, Indonesia memiliki nialai ekspor yang tinggi, terutama di sektor non-migas. Pada saat ini, kegiatan ekspor Indonesia didominasi oleh ekspor non-minyak dan gas yang porsinya mencapai lebih dari 90 persen. Dengan demikian, ekspor minyak dan gas tidak mendominasi ekspor Indonesia.

Secara global, sampai April 2021, pangsa pasar ekspor non-migas Indonesia terbesar ada di Tiongkok dengan porsi 22,4 persen, diikuti oleh Amerika Serikat (11,6 persen), Jepang (7,55 persen), India (6,39 persen), Malaysia (5,21 persen), Singapura (4,24 persen), Korea Selatan (3,8 persen), Thailand (2,97 persen), Taiwan (2,73 persen) dan Belanda (1,95 persen).

Kementerian Perdagangan, melalui Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI), membagi daftar komoditas ekspor unggulan yang dimiliki Indonesia.

Lantas apa saja sih, komoditas ekspor Indonesia? Apa saja produk unggulannya?

Berikut 10 komoditas unggulan Indonesia

1. Udang

Sebagai negara maritim, tidak heran kalau udang menjadi komoditas ekspor utama Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor udang dan perikanan sepanjang 2020 lalu mencapai US$ 3,51 miliar. Komoditas perikanan jadi salah satu yang masih mengalami surplus meski pandemi menghantam.

Negara tujuan ekspor: Jepang, Hong Kong, China, Singapura, Malaysia, Australia, Taiwan, Thailand, Korea Selatan, Vietnam, AS, Belgia, Inggris.

2. Kopi

Dengan memiliki iklim tropis yang sangat cocok untuk budidaya kopi, Indonesia mencatatkan diri sebagai salah satu dari lima negara penghasil kopi terbesar di dunia.

Adapun jenis kopi yang di ekspor ke berbagai belahan dunia adalah kopi robusta, arabika, dan luwak.

3. Minyak Kelapa Sawit atau CPO

Minyak kelapa sawit merupakan komoditas unggulan penghasil devisa terbesar Indonesia dengan tujuan ekspor ke China, Singapur, India, Jerman, Spanyol, Amerika, Jerman dan beberapa negara lainnya.

Indonesia merupakan produsen kelapa sawit terbesar kedua dunia setelah Malaysia. Tak heran jika komoditas ini selalu menjadi komoditas ekspor utama Indonesia. Sepanjang 2020 lalu, minyak nabati menempati peringkat pertama di deretan produk ekspor nonmigas dengan nilai US$20,72 miliar.

4. Kakao

Kakao adalah buah dari pohon kakao yang merupakan bahan baku pembuatan coklat. Dengan iklim tropis, pohon kakao dapat tumbuh subur di Indonesia. Saat ini Indonesia mengekspor kakao ke banyak negara seperti Amerika, Kanada, Jerman, Swiss, Rusia, Singapura, Jepang, dan China.

5. Karet dan Produk Karet

Indonesia memiliki perkebunan karet yang luas dan menghasilkan karet alami dalam jumlah besar. Hal ini membuat karet alam menjadi komoditas unggulan penghasil devisa kedua terbesar setelah minyak kelapa sawit.

Negara tujuan ekspor: Jepang, Malaysia, Filipina, Australia, Thailand, Singapura, Hong Kong, Taiwan, Sri Langka, Korea Selatan, AS, Inggris, Jerman, Belgia, Italia, Belanda, Kanada, Arab Saudi, Mesir

6. Tekstil dan Produk Tekstil

Seperti diketahui, industri tekstik Indonesia tumbuh cukup pesat. Produk-produk tekstil Indonesia pun diekspor untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri mode dunia.

Negara tujuan ekspor: AS, Inggris, Jerman, Panama, Italia, Kanada, Meksiko, Belanda, Spanyol, Prancis, Sri Lanka, Korea Selatan, Arab Saudi

7. Alas Kaki

Dikutip dari laman Kementerian Perindustrian, Indonesia menjadi produsen alas kaki terbesar keempat dunia pada 2019, dengan kapasitas produksi 1.271 juta pasang alas kaki dalam setahun. Jadi jangan heran kalau nemu label ‘Made in Indonesia’ di sepatu-sepatu merek top dunia!

Negara tujuan ekspor: AS, Belgia, Inggris, Prancis, Italia, Jerman, Meksiko, Spanyol, Kanada, Chili, Panama, Meksiko, Turki, Jepang, Malaysia, Thailand, Korea Selatan, Australia, China, Hong Kong

8. Elektronika

Indonesia juga cukup unggul dalam memproduksi barang elektronik. Sepanjang tahun 2020 lalu, nilai ekspor mesin dan perlengkapan elektrik tercatat sebesar US$9,23 miliar.

Negara tujuan ekspor: Jepang, Taiwan, Korea Selatan, China, Malaysia, Hong Kong, Australia, Singapura, Thailand, Vietnam, Jerman, Belanda, Italia, Belgia, Polandia, AS, Inggris

9. Komponen Kendaraan Bermotor dan Otomotif

Pabrikan otomotif dunia sudah membuka pusat produksinya di Indonesia. Di antaranya, Toyota, Nissan, Suzuki, Mercees Benz, Daihatsu, Isuzu, hingga BMW. Hal ini membuat Indonesia cukup unggul dalam produksi komponen kendaraan bermotor.

Negara tujuan ekspor: AS, Prancis, Inggris, Jerman, China, Malaysia, Vietnam, Australia, Hong Kong, Jepang, Singapura, Thailand, Sri Langka, India, Pakistan, Filipina, AS, Kanada, Arab Saudi.

10. Furniture dan Produk Mebel

Melimpahnya produksi kayu dan hasil hutan seperti rotan menjadikan Indonesia juga pengekspor produk mebel atau furnitur paling unggul di dunia.

Negara tujuan ekspor: AS, Prancis, Inggris, Belanda, Belgia, Spanyol, Jepang, Australia, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, China, Afrika Selatan.